Sebagian besar penyebab kematian burung, langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh malnutrisi (kekuranglengkapan gizi) dan stres. Banyak pemelihara memberi makan burungnya cukup banyak kadang malah berlebihan, tetapi mutunya rendah dan monoton sehingga dapat terjadi defisiensi (kekurangan sesuatu zat nutrisi).
Gejala dan tanda-tandanya sebagai berikut:
- Mata Love Bird berair dan seperti selalu menangis.
- Burung yang sakit selalu menggosok-gosokkan matanya ke tangkringan.
- Mata membengkak dan memerah disekitar kelopak mata bagian luar.
- Kotoran (feses) berwarna tidak normal, putih encer dan berbau tidak sedap.
- Nafsu makan turun drastis. Sehingga burung kurus, lemah dan selalu mengantuk.
- Dalam 2 minggu, burung burung yang sakit tersebut mati.
Pemberian obat antibiotik dan beberapa obat lain sudah ditempuh, tetapi hasilnya tetap sia-sia. Semua antibiotik yang diberikan sudah resistan dan malah membuat penyakit semakin parah menggerogoti burung.
Setelah kita analisa penyakit dan sample-sample yang ada, ternyata letak kesalahannya adalah:
1. Kandang yang tidak bersih.
2. Sirkulasi udara yang buruk.
3. Penggunaan obat antibiotika yang tidak tepat.
Solusi yang kita berikan adalah:
a. Selalu bersihkan kandang secara rutin dan berkala.
b. Semprot kandang dan semua ornamen kandang dengan disinfektan.
c. Perkuat daya tahan tubuh burung (imum) dengan pemberian multivitamin dan multimineral yang bermutu baik.
d. Untuk burung yang sakit, segera obati dengan obat antibiotika yang tepat sesuai penyakitnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar